, ,

Viral Keributan Sopir dan Buruh di Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Polisi Beberkan Kronologinya

oleh -180 Dilihat

Kendari – Viral Keributan Sopir dan Buruh di Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Polisi Beberkan Kronologinya. Kepolisian Sektor atau Polsek Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Kendari mengurai kronologi keributan di Kawasan Pelabuhan Bungkutoko.

Keributan atau cekcok ini dilakukan oleh buruh bagasi di Pelabuhan Bungkutoko, Kendari, dengan sopir keluarga penumpang, Jumat (17/10/2025), pukul 04.30 Wita.

Lokasi pelabuhan ini terletak di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Jarak Pelabuhan Bungkutoko dengan Polsek KP3 Kendari sekira 5,1 kilometer (km), waktu tempuh 11 menit berkendara.

Markas polisi ini berada di depan Pelabuhan Nusantara Kendari, Jalan Konggoasa, Kelurahan Kandai, Kecamatan Kendari.

Keributan keduanya diabadikan dalam video dan viral di media sosial Facebook dan Instagram.

Kapolsek KP3 Kendari, Iptu La Ode Hasmil Hamzah, memaparkan awal mula keributan di kawasan pelabuhan tersebut.

“Awalnya buruh pelabuhan inisial IW (37) melihat mobil warna putih di pintu masuk Dermaga Pelabuhan Bungkutoko, lalu dihampiri dan menanyakan keperluan pengemudi mobil tersebut,” jelasnya, Jumat (17/10/2025).

Usai menanyakan keperluan pengemudi tersebut, IW mendapat informasi bahwa mobil tersebut datang menjemput penumpang yang sakit.

Lalu, IW mengingatkan jika terdapat barang bawaan, hendaknya dikoordinasikan terlebih dahulu dengan buruh bagasi yang bertugas di dermaga.

Namun, setelah mobil masuk ke area dermaga, sopir tersebut langsung mengangkat barang-barang tanpa berkoordinasi dengan buruh bagasi.

Ternyata, barang yang diangkat bukan hanya milik penumpang yang sakit, tetapi juga milik penumpang.

Baca Juga : Harga Emas Perhiasan 23 Karat di Pasar Basah Mandonga Kendari Rp2 Juta per Gram, Bisa Replating

Viral Keributan
Viral Keributan

Melihat hal tersebut, rekan IW yakni FA menegur sopir tersebut karena tidak melakukan koordinasi dan membawa barang yang bukan peruntukkannya.

IW menyampaikan keberatannya kepada sopir tersebut dan menyarankan agar mengambil/mengurus barang-barang penumpang lainnya melalui prosedur.

Namun, sopir tersebut menolak arahan dengan nada tinggi dan merekam kejadian menggunakan handphone.  Dengan adanya masalah tersebut yang memicu pertengkaran.

Lalu, petugas Syahbandar inisial SA turut memberikan penjelasan barang yang dapat dimuat hanya penumpang sakit, dan lainnya harus mengikuti jalur penumpang biasa.

Lagi-lagi, sopir tetap bersikeras. Dan membantah perkataan dari buruh bagasi yang tidak mau ikuti aturan yang ada di pelabuhan tersebut.

“Akhirnya, setelah diberikan penjelasan ulang oleh IW dan petugas, sopir tersebut memilih keluar dari area dermaga,” tutupnya.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.